Anak Raja Arab Yang Koma
Video: Warga RI Mau Good Looking, Industri Kosmetik RI Makin Glowing
- Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi, Mohammed bin Nayef, telah diganti. Dekrit Kerajaan Saudi menyatakan, Mohammed bin Salman, yang merupakan putra Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud, kini diangkat sebagai Putra Mahkota yang baru.
Pengumuman mengejutkan ini disampaikan oleh
(SPA) sebagai kantor berita resmi Saudi dan kemudian disiarkan via televisi nasional Saudi. Demikian seperti dilansir
Pangeran Mohammed bin Salman, yang sebelumnya menempati posisi Wakil Putra Mahkota, akan menggantikan Mohammed bin Nayef sebagai Putra Mahkota Kerajaan Saudi. Mohammed bin Nayef yang berusia 58 tahun, merupakan keponakan Raja Salman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ini berarti, Mohammed bin Salman akan menjadi Raja Saudi selanjutnya, jika Raja Salman tidak mampu lagi memerintah.
Menurut laporan SPA, Pangeran Mohammed bin Salman terpilih sebagai Putra Mahkota yang baru dengan memperoleh suara mayoritas dalam Komisi Suksesi Saudi. Dari 43 anggota Komisi Suksesi Saudi, sebanyak 31 anggota menyetujui Mohammed bin Salman sebagai Putra Mahkota Saudi yang baru.
Dekrit yang dikeluarkan oleh Raja Salman itu juga menyatakan penunjukan Pangeran Abdulaziz bin Saud bin Naif sebagai Menteri Dalam Negeri Saudi. Posisi itu sebelumnya dipegang oleh Mohammed bin Nayef.
Tidak diketahui pasti alasan penggantian Mohammed bin Nayef sebagai Putra Mahkota Saudi.
Pangeran Mohammed bin Salman merupakan anak Raja Salman dari istri ketiganya. Dia dikenal sebagai salah satu sosok berpengaruh di Saudi. Pangeran Saudi yang masih berusia 31 tahun ini, juga menjabat Menteri Pertahanan (Menhan) Saudi. Dia mencetak sejarah sebagai Menhan termuda di dunia. Pangeran Mohammed juga merupakan sosok yang mencetuskan rencana reformasi ekonomi Saudi.
Pangeran Al-Waleed yang dikenal dunia sebagai "Sleeping Prince" telah koma 19 tahun lamanya. Apa tragedi yang menjadi penyebabnya?
Pangeran yang memiliki nama lengkap Al-Waleed bin Khaled Al-Saud itu merupakan anak dari Pangeran Khaled bin Talal, seorang konglomerat Arab Saudi. Hingga kini, kesadarannya masih dinantikan oleh sang ayah dan pihak keluarga.
Pangeran Nayef bin Salman bin Abdulaziz al-Saud
Pangeran Nayef lahir pada 1974. Dia adalah Asisten Menteri Luar Negeri Arab Saudi.
Rheyna Morena - House Dangdut
Keluarga Raja Salman ternyata memiliki banyak kisah unik. Seperti salah satu anaknya, ada yang menjadi seorang pilot pertama di Arab Saudi.
Pangeran Faisal bin Salman bin Abdulaziz al-Saud
Pangeran Faisal lahir pada 1970. Dia adalah gubernur provinsi Madinah.
Anak Raja Salman, dari Astronaut hingga Penguasa Kerajaan
Dari pernikahan pertama Raja Salman dengan Sultana binti Turki al-Sudairi:
Video: Warga RI Mau Good Looking, Industri Kosmetik RI Makin Glowing
Jakarta, CNBC Indonesia - Hingga saat ini, media sosial masih diramaikan oleh kisah Pangeran Arab Saudi Al-Waleed bin Khaled bin Talal yang mengalami koma selama lebih dari 18 tahun akibat kecelakaan mobil.
Diketahui Pangeran Al-Waleed dinyatakan mengalami pendarahan otak dan mengalami koma setelah kecelakaan mobil pada 2005 lalu. Selama koma, Al-Waleed dilaporkan sempat dua kali menggerakkan bagian tubuh, yakni pada 2019 dan 2021.Fenomena yang menimpa Pangeran Arab dengan julukan "Sleeping prince" itu pun menjadi tanda tanya bagi publik. Sebenarnya, apa itu koma dan mengapa bisa terjadi selama bertahun-tahun?Melansir dari laman resmi Mayo Clinic, koma adalah kondisi saat seseorang mengalami kehilangan kesadaran yang berkepanjangan dan tergolong sebagai keadaan darurat medis. Pasien yang mengalami koma wajib mendapat tindakan medis untuk "menjaga" kehidupan dan fungsi otak.Ada sejumlah penyebab terjadinya koma, seperti cedera kepala traumatis, stroke, tumor otak, diabetes, kekurangan oksigen, infeksi, hingga keracunan obat atau alkohol. Namun, umumnya dokter melakukan serangkaian tes darah dan pemindaian otak untuk mengetahui penyebab koma secara pasti.Selama mengalami koma, otak hanya akan mampu melakukan aktivitas yang cukup minim. Akibatnya, pasien koma tidak dapat sadarkan diri atau menunjukkan tanda-tanda kesadaran meskipun masih dinyatakan hidup.Dalam beberapa kasus, pasien yang mengalami koma dapat terbangun secara bertahap, biasanya setelah beberapa minggu. Namun, ada juga beberapa pasien yang tetap koma selama bertahun-tahun atau bahkan puluhan tahun, tetapi masih dalam kondisi hidup dengan suplementasi nutrisi serta bantuan pernapasan dan fungsi jantung.Melansir dari Healthline, ada beberapa tingkatan kondisi yang dialami oleh pasien koma, yakni keadaan vegetatif yang persisten, keadaan sadar minimal, hingga kematian otak. Berikut perinciannya.1. Keadaan vegetatif yang persisten.
Ketika berada dalam kondisi vegetatif yang persisten, pasien tidak dapat menyadari lingkungan sekitarnya dan tidak dapat bergerak dengan sendiri. Terkadang, kondisi ini dapat berlangsung tanpa batas waktu. Jika terjadi, kondisi ini disebut kondisi vegetatif permanen.
2. Keadaan sadar minimal
Keadaan kesadaran ini seringkali terjadi ketika seorang pasien keluar dari keadaan vegetatif. Biasanya, mereka menunjukkan tanda-tanda kesadaran yang terbatas dan mampu merespons rangsangan atau permintaan, seperti "pegang tanganku,".Namun dalam waktu yang bersamaan, pasien akan mengalami kesulitan untuk mempertahankan kesadaran dalam jangka waktu yang lama.3. Kematian otak
Kondisi ini berbeda dengan koma dan tidak dapat disembuhkan. Definisi kematian otak mencakup kriteria tertentu, salah satunya adalah kurangnya refleks tertentu. Beberapa dokter akan melakukan pemeriksaan kesehatan untuk mengetahui apakah batang otak dan otak besar pasien masih berfungsi.
Saksikan video di bawah ini:
Putri Hassa binti Salman bin Abdulaziz al-Saud
Putri Hassa lahir pada 1974. Dia satu-satunya putri Raja Salman.
Pada 28 Mei 2021, dia menikah dengan sepupunya, Pangeran Fahd bin Saad al-Saud, di Royal Sea Place di Jeddah.
Dari pernikahan kedua Raja Salman dengan Sarah binti Faisal al-Subai'ai:
Pangeran Saud bin Salman bin Abdulaziz al-Saud
Pangeran Saud lahir pada 1986.
Dari pernikahan ketiga Raja Salman dengan Fahda binti Falah bin Sultan Al Hithlain
Pangeran Turki bin Salman bin Abdulaziz al-Saud
Pangeran Turki lahir pada 1987. Dia menjadi ketua Grup Riset dan Pemasaran Saudi pada Februari 2013, menggantikan kakak tirinya; Pangeran Faisal.
Video: Warga RI Mau Good Looking, Industri Kosmetik RI Makin Glowing
Masa koma yang dialami oleh Pangeran Al-Waleed bin Khalid bin Talal Al Saud telah menjadi salah satu cerita yang penuh dengan momen harapan, di tengah ketidakpastian yang panjang. Selama lebih dari 19 tahun, pangeran tersebut tetap dalam keadaan koma, namun beberapa tanda-tanda positif telah memberikan secercah harapan bagi keluarganya dan para pengikutnya.
Salah satu momen yang paling menyentuh terjadi pada Oktober 2020, ketika sebuah video yang dibagikan oleh Putri Nora binti Talal, saudara perempuan ayah Pangeran Al-Waleed, menunjukkan pergerakan jari-jari pangeran. Momen ini terjadi setelah Putri Nora berbicara langsung kepadanya, memberikan harapan baru bagi keluarga. Pergerakan kecil tersebut, meskipun tampak sederhana, membawa makna yang mendalam karena menunjukkan adanya kemungkinan reaksi dari Pangeran Al-Waleed setelah bertahun-tahun tanpa tanda-tanda signifikan.
Sebelumnya, pada tahun 2019, Pangeran Al-Waleed juga sempat menggerakkan kepalanya dari kiri ke kanan. Perkembangan ini menandakan bahwa ia mungkin merespons terhadap stimulasi eksternal, sebuah tanda positif dalam proses pemulihannya.
Momen ini menjadi salah satu titik terang di tengah perjalanan yang sangat sulit, memberikan dorongan semangat bagi keluarga dan orang-orang yang berharap akan keajaiban. Meski demikian, pergerakan tersebut belum cukup untuk menyimpulkan bahwa pemulihan yang signifikan akan segera terjadi.
Putri Rima binti Talal yang secara rutin membagikan informasi tentang kondisi Pangeran Al-Waleed melalui video, menunjukkan bagaimana keluarga terus menjaga harapan. Pada tahun 2021, sebuah video memperlihatkan Pangeran Al-Waleed masih terbaring di tempat tidur dengan peralatan medis di sekitarnya, diselimuti oleh bendera hijau Arab Saudi yang bertuliskan "Negeri kami ada di hati kami."
Simbol ini menggambarkan bagaimana, bahkan dalam kondisi koma, pangeran tersebut tetap menjadi simbol harapan bagi keluarga dan negaranya. Selain momen-momen fisik, ada juga kejadian menarik yang terkait dengan respons Pangeran Al-Waleed terhadap bacaan religius. Tekanan darahnya diketahui meningkat ketika seorang syekh membacakan ayat-ayat Al-Qur'an di hadapannya, menunjukkan bahwa meskipun ia tidak sepenuhnya sadar, ada kemungkinan reaksi dari dalam.
Raja Salman dari Arab Saudi memiliki 13 anak, mulai dari astronaut hingga penguasa de facto kerajaan. Foto/REUTERS
bin Abdulaziz al-Saud adalah Raja Arab Saudi saat ini. Bangsawan yang lahir pada 31 Desember 1935 ini menikah tiga kali dan memiliki 13 anak, termasuk 12 putra dan seorang putri.
Dia pemegang pemerintahan terlama ketiga dalam sejarah kerajaan tersebut, setelah pendirinya; Abdulaziz bin Abdul Rahman al-Saud yang dikenal sebagai Ibn Saud dan Faisal bin Abdul Aziz al-Saud.
Salman naik takhta pada 23 Januari 2015 setelah kematian saudaranya, Raja Abdullah.
Pangeran Sultan bin Salman bin Abdulaziz al-Saud
Pangeran Sultan lahir pada 1956. Dia adalah astronaut pertama dari Arab Saudi.
Dia pernah terbang ke luar angkasa pada tahun 1985 sebagai bagian dari misi STS-51-G.